Senin, 24 Oktober 2011

DEAR ALL MY RIVALS...

By: dredarmy


Dear all my rivals, 
Kalian pasti berada di langit ketujuh saat melihat kekalahan pertama kami semalam. Nikmati itu selagi kalian bisa kawan. Ejek kami sepuas kalian. Hina tim kami semampu kalian. Adakan pesta jika perlu. Nikmati semua, detik demi detiknya, melihat kekalahan United seperti semalam adalah sama seperti melihat munculnya komet Halley yang tidak setiap saat terjadi. Maka nikmatilah saat-saat yang langka ini sebisa kalian. Karena kami tahu, kalian sudah terlalu sering menderita.

Dear Arsenal fans,
Tanggal 28 bulan 8 di Teater Impian, Arsenal 2 United 8. Kalian masih ingat bukan? Kami mengajari tim muda & limbung kalian bagaimana bermain menyerang yang indah untuk disaksikan. Selisih 6 gol seolah menjadi penanda 6 tahun telah berjalan sejak terakhir kapten kalian mencium trofi kemenangan.

Dear Arsenal fans,
Saat ini kalian mentertawai kami. Hey kawan, coba lihat klasemen sekarang, kami tidak melihat nama tim kalian di 5 besar. Tidakkah seharusnya kalianlah yang pantas untuk ditertawakan? Oh ya, jangan lupa perhatikan gerak-gerik kapten kalian sekarang, perhatikan baik-baik ok, karena ia akan pindah musim panas tahun depan.
 Dear Chelsea fans,
Kami tidak mengerti apakah kalian picik atau bodoh. Kalian mengejek kami padahal tim kalian sendiri dipermalukan oleh sebuah tim promosi. Kami yakin kalian belum terlalu pikun untuk bisa mengingat kekalahan dari kami bulan lalu... dan sebuah penyelesaian peluang yang luar biasa (konyol) dari penyerang andalan kalian yang berkelamin separuh laki-laki dan separuh perempuan. Banci termahal dimuka bumi.

Dear Chelsea fans,
Kita akan bertemu lagi dalam 4 bulan ke depan dan kami harap saat itu manajer ingusan kalian masih berada di kursi pesakitan Roman. Pesan terakhir kami untuk kalian, kalau ingin melihat rupa asli trofi Liga Champions --sebuah piala besar impian big boss kalian-- mampir-mampirlah ke museum Teater Impian, kami punya 3 disana yang bisa kalian abadikan.
 Dear City fans,
Tim kalian bermain hebat semalam dan membuat rekor baru dalam catatan derby mancunian. Kini kalian unggul 5 poin dari kami dengan sisa masih 29 pertandingan, jadi jangan senang dulu kawan. Kalian tentu sangat mengenal karakter tim kami yang selalu kesetanan di paruh kedua musim. Jadi anggap saja kemenangan semalam sebagai balasan setimpal dari kalian terhadap pembantaian 5 gol yang kami torehkan 16 tahun lalu. Tidak lebih. Karena kalian akan melihat kami bangkit dari kematian seperti yang biasa kami lakukan.

Dear City fans,
Manchester akan tetap merah dan akan selalu merah. 60 trofi kami (dan akan terus bertambah) jelas tidak sebanding dengan 13 milik kalian, dan kami ragu tim kalian akan bisa melampauinya dalam 100 tahun ke depan. Ngomong-ngomong, boleh kami bertanya 1 hal? Tim apa yang kalian dukung 2 tahun yang lalu? Kami penasaran.
 Dear Liverpool fans,
Apa kabar kawan? Kami senang selalu mendapati kalian ada disisi kami, terutama saat kami terpuruk. Kami yakin bahwa kalian lah yang tertawa paling keras melihat kekalahan kami semalam. Tertawalah kawan agar tetap sehat karena penderitaan kalian masih panjang. Kami senantiasa berdoa agar kalian dilimpahkan kesabaran, kekuatan, dan kewarasan untuk dapat tetap tahan melihat tim kalian --yang konon adalah tim terhebat inggris sepanjang zaman-- puasa memenangi liga sampai kematian menjemput kalian.

Dear Liverpool fans,
Kalian mencukur kami 4-1 di musim 2008/09, tapi semua dunia tahu siapa yang berpesta kemudian. Jadi lebih baik kalian fokus pada tim kebanggaan kalian sendiri kawan.
 Dear Liverpool fans,
Terakhir kali kalian merajai liga, rezim komunis Soviet belum lama tumbang dan Demi Moore masih menjadi bintang, sudah lama sekali kawan. 18 piala 'The Lady' itu sudah karatan. Tidakkah kalian iba pada skipper kalian yang begitu mendambakan medali Premier League? Sebuah medali yang bahkan Raymond Van der Gouw punya sepasang.

Dear Liverpool fans,
Berhentilah membanggakan '5 times' yang tersohor itu. Kalian tidak lagi bermain disana! Seandainya kalian punya rasa malu sedikit saja untuk berbuat demikian meskipun kami paham kalau memang cuma itu yang bisa kalian banggakan sekarang.

Dear all my rivals,
Kami adalah Manchester United, kami biasa terjengkang, tapi kami selalu bangkit karena kami adalah pemenang.

Dear all my rivals,
Tertawalah kalian sepuasnya sekarang karena kami lebih memilih untuk tertawa belakangan, saat kami mengangkat (lagi lagi dan lagi) trofi kemenangan itu tahun depan.

Dear all my rivals,
We are Manchester United, we'll never die!

Regards

@dredarmy