SEJARAH
1. Manchester City berdiri pada tahun 1880 dengan nama awal St. Mark’s
(West Gorton) karena dibentuk di gereja St. Mark’s, wilayah Gorton, sebuah
distrik di Manchester timur.
Gereja St. Mark's, West Gorton, Manchester |
2. Tak banyak yang tahu bahwa secara tidak langsung
kelahiran awal klub ini diinisiasi oleh seorang wanita bernama Anna Connell.
Anna, istri dari seorang pengurus gereja St. Mark’s bernama Arthur Connell,
berinisiatif untuk membentuk sebuah klub olahraga agar para pemuda pekerja di
wilayah Gorton bisa menyalurkan bakatnya di bidang olahraga ketimbang sekedar bermabuk-mabukan.
Akhirnya terbentuklah sebuah klub kriket bernama St. Mark’s yang kemudian pada 1880
berubah haluan menjadi klub sepakbola.
Skuad St. Mark's (Gorton) musim 1884/85 |
Pada 1887, St. Mark’s berganti nama menjadi Ardwick
Association Football Club mengikuti kepindahan mereka ke distrik Ardwick, yang tak
jauh dari Gorton. Dengan nama Ardwick AFC inilah mereka pertama kalinya
dikukuhkan sebagai klub profesional dengan mengikuti kompetisi divisi 2 yang di
gelar The Football League.
3. Nama Manchester City baru digunakan di musim 1893/94.
Perubahan nama untuk yang kedua kalinya ini merupakan imbas dari
restrukturisasi klub akibat krisis keuangan di musim itu. Penggunaan nama Manchester
City ini menjadikan mereka sebagai klub pertama Manchester yang menggunakan
kata “Manchester”. United sendiri baru menggunakan nama “Manchester United” 9
tahun kemudian pada musim 1902/03.
Setelah 12 tahun berkompetisi di kasta kedua, City
akhirnya berhasil menembus kasta tertinggi sepakbola Inggris pada musim
1899/1900, setelah menjadi juara divisi 2 musim sebelumnya. Sekedar catatan,
Newton Heath, cikal bakal United, sudah berkompetisi di divisi utama 7 tahun
sebelumnya yakni pada musim 1892/93.
4. City meraih trofi pertamanya pada musim 1903/04
dengan menjuarai FA Cup, trofi tersebut menjadikan City sebagai klub kota
Manchester pertama yang meraih trofi, karena United baru meraih trofi pertamanya
saat menjuarai liga di musim 1907/08.
Manchester City, juara FA Cup 1904 |
Periode keemasan City berlangsung di akhir dekade
1960-an sampai awal dekade 1970-an. Saat itu mereka berhasil meraih beberapa gelar
seperti juara liga, FA Cup, sampai Cup Winners’ Cup. Sementara periode
kegelapan City berlangsung setelah itu dengan titik terendahnya terdegradasi
sampai ke kasta ketiga liga (Division One) di musim 1997/98.
5. Awan kelabu perlahan mulai meninggalkan City,
berawal dengan datangnya, Thaksin Shinawatra, pengusaha sekaligus politikus
asal Thailand yang membeli City pada 2007 dan berlanjut dengan diakuisisinya
City oleh Abu Dhabi United Group of Investment and Development dengan bos besarnya
Sheikh Manshour, yang membeli City dari Thaksin dengan nilai yang dikabarkan
mencapai 200 juta Pounds.
CREST
6. Setidaknya City mengalami tiga kali perubahan besar
pada lambang mereka. Di era 1950-an mereka menggunakan burung Elang yang
merupakan simbol kota Manchester, sebagaimana juga United. Crest klub resmi
mulai diperkenalkan pada tahun 1972, burung Elang ditinggalkan dan diganti
dengan Rose of Lancashire, mawar merah yang juga merupakan salah satu simbol
daerah Greater Manchaster yang terletak di wilayah Lancashire. Crest dengan
pola lingkaran tersebut bertahan digunakan selama 25 tahun. Pada 1997, City
kembali mengubah lambang mereka seperti yang kita lihat sekarang ini dengan
kembali menggunakan burung Elang yang kali ini ditambahkan dengan tiga bintang
yang…… tidak berarti apa-apa selain untuk dekorasi semata.
SLOGAN
7. Slogan City adalah “Superbia In Proelia” yang
berarti “Pride in Battle”, kebanggaan dalam berjuang.
JULUKAN
ANTHEM
9. Lagu kebangsaan City adalah Blue Moon, lagu balada
klasik yang ciptaan Richard Rodgers dan Lorenz Hart pada 1934. Dalam sepakbola,
sebenarnya City bukanlah klub pertama yang menjadikan lagu ini sebagai anthem. Adalah
klub divisi empat (League Two) Inggris, Crewe Alexandra, yang lebih dulu memakai
Blue Moon sebagai anthem mereka di era 1950an.
Blue moon…
You saw me standing alone
Without a dream in my heart
Without a love of my own
You saw me standing alone
Without a dream in my heart
Without a love of my own
Well, jika dilihat dari liriknya, rasanya lagu ini lebih
cocok disebut sebagai lagu bagi mereka yang galau dan putus asa ketimbang sebagai
lagu untuk mendukung sebuah klub sepakbola.
HOMEBASE
10. Bermarkas di City of Manchester Stadium (CoMS) atau
yang kini disebut Etihad Stadium (47.805) sejak 2003. Etihad merupakan stadion terbesar
ke-5 di Premier League dan terbesar ke-12 di seantero Inggris Raya. Etihad mendapat rating bintang 4 dalam peringkat
stadion berstandar UEFA. Sekedar catatan, jika diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris, Etihad itu berarti United.
Sebelumnya City bermain di Hyde Road (1887-1923) dan Maine Road (1923-2003).
Nama Etihad dipakai sejak 2010 dan paling tidak akan terus menjadi nama stadion selama 10 tahun ke depan sebagai bagian dari kerja sama sponsorship dengan maskapai penerbangan asal Uni Emirat Arab tersebut.
Etihad mempunyai 4 tribun: Colin Bell stand, North
stand, The Kippax stand, dan South stand. Fans garis keras City biasanya
menempati The Kippax stand yang jika dilihat dari layar televisi berada persis
di depan.
Secara kepemilikan, Etihad masih menjadi milik dari
pemerintah daerah kota Manchester (Manchester City Council) yang kelak akan
menyerahkannya kepada pihak klub dengan cara leasing selama 250 tahun sesuai
kesepakatan.
TRAINING GROUND
KIT AND JERSEY
12. Seragam awal City saat masih bernama St. Mark’s
(West Gorton) berwarna hitam dengan motif salib Maltese. Salib tersebut
bukanlah crest klub, melainkan hanya sebuah hiasan belaka yang cukup populer
pada masa itu. City baru memakai warna biru langit pada musim 1893/94 bersamaan
dengan perubahan nama menjadi Manchester City.
Saat ini jersey City disponsori oleh Nike dengan sponsor utama, Etihad Airways, yang juga menjadi sponsor bagi stadion mereka.
LEGENDA
13. Manajer tersukses City adalah Joe Mercer (1965-1971)
yang berhasil mempersembahkan 5 gelar bagi City yakni 1 gelar liga, 1 FA Cup, 1
League Cup, 1 Charity Shield, dan 1 Cup Winners’ Cup.
Joe Mercer bersama asistennya Malcolm Allison |
Banner penghormatan terhadap duet Mercer-Allison di Etihad |
14. Pemain dengan penampilan terbanyak adalah Alan Oakes (1959-1976) yang bermain sebanyak 676 kali. Sementara top skor klub sepanjang masa dipegang oleh Eric Brook (1928-1939) dengan 176 gol dari 493 kali bermain.
Legenda lain City di antaranya adalah Bill Meredith
(yang juga menjadi legenda United), Tommy Johnson, Colin Bell, Mike Summerbee, dan Franny Lee.
SUPORTER
15. Supporter City merupakan salah satu yang paling loyal di Inggris dan terkenal dengan keunikan serta kekonyolannya. Di dekade 80-an, Citizens populer sebagai supporter yang suka membawa balon-balon dalam berbagai bentuk ke stadion, terutama saat FA Cup atau League Cup. Balon yang paling terkenal adalah balon pisang, yang merujuk pada kejadian saat pemain City era 1980-an bernama Imre Varadi di lempari sebuah pisang sebagai bentuk keisengan fan City, Imre yang kemudian memungut pisang tersebut langsung dijuluki oleh Citizens sebagai Imre banana dan ia pun hanya tersenyum, sejak itulah Citizens suka membawa balon pisang ke stadion sebagai simbol dari keakraban dan kegembiraan.
Keunikan dan kekonyolan lain dari Citizens adalah saat mereka melakukan gerakan Poznan, yakni gerakan lompat naik-turun sambil berangkulan dengan membelakangi lapangan, sebuah gerakan yang bukan merupakan tradisi gaya mendukung dari fans-fans klub di Inggris. Citizens melakukan itu setelah terinspirasi oleh fans dari klub Polandia, Lech Poznan, yang melakukannya saat melawan City di Europa League 2010.
fans Lech Poznan |
Red Army saat melakukan Poznan untuk mengejek City |
Sekedar informasi, selain Poznan dan kemudian City yang menconteknya, fans Celtic juga kerap melakukan gerakan serupa yang mereka sebut dengan "Huddle".
fans Celtic dengan Huddle-nya yang serupa dengan Poznan |
Slogan Citizens lainnya yang cukup populer selain CTID (City Till I Die) adalah “We’re Not Really Here”. Slogan tersebut berawal saat City terpuruk ke divisi 3 (League One) pada musim 1998/99 dan Citizens tetap setia memberikan dukungannya, Citizens menganggap bahwa League One bukanlah tempat yang seharusnya bagi City sehingga mereka menciptakan slogan “We’re Not Really Here” sebagai bentuk motivasi agar City kembali ke tempat yang seharusnya di Divisi Utama (Premier League).
Sebagai salah satu klub yang mempunyai sejarah panjang, tentu saja City mempunyai banyak fans termasuk dari kalangan selebritis, di antaranya adalah Liam dan Noel Gallagher dari Oasis.
Sementara dari kalangan pesepakbola yang termasuk fans City adalah Lee Dixon, Trevor Sinclair, dan Peter Crouch.
RIVAL
16. Rival utama City tentu saja adalah Manchester United.
Sampai sebelum Perang Dunia II, rivalitas keduanya masih dalam taraf wajar
dan bahkan cenderung “adem-ayem”. Mancunian, atau penduduk asli kota
Manchester, menganggap keduanya sebagai klub kebanggaan kota Manchester dan
Mancunian sendiri menonton kedua klub tersebut jika sedang bermain di kandang. Tidak
ada rivalitas. Perseteruan mulai meningkat setelah Perang Dunia II pada era
1950-an dimana harga tiket pertandingan beranjak naik dan persaingan keduanya
mulai sengit sehingga menyebabkan Mancunian mulai “serius” untuk mendukung
salah satu klub saja.
Tidak seperti Merseyside Derby yang tak mensyaratkan adanya pemisahan tempat duduk sehingga fans Liverpool dan Everton bisa duduk bersama-sama dalam satu tribun, Manchester Derby mengharuskan adanya pemisahan di antara kedua fans, sehingga bisa disimpulkan bahwa Manchester Derby lebih panas dibandingkan dengan Merseyside Derby.
17. City selalu menganggap bahwa “Manchester is blue” karena hanya mereka lah yang layak disebut sebagai klub yang benar-benar mewakili kota Manchester dan didukung oleh lebih banyak Mancunian, karena United bermarkas di Old Trafford yang terletak sedikit di luar pusat kota Manchester. Sebuah asumsi yang sangat absurd mengingat sejak awal abad ke 20 tingkat rataan penonton yang mendukung United selalu lebih tinggi dari rataan penonton City, ditambah dengan fakta bahwa United lebih sering memakai pemain lokal asli Manchester ketimbang City.
Meskipun saling berseteru, faktanya sebelum musim 2011/12, persaingan langsung
United dan City dalam perebutan gelar juara liga baru berlangsung sekali, yakni
pada musim 1967/68 dimana City berhasil menjadi juaranya. Setelah 44 tahun
cenderung berat sebelah, era baru persaingan face-to-face antara keduanya baru terjadi lagi sejak musim 2011/12 sampai dengan sekarang.
PRESTASI
18. City berada di peringkat 8 dalam daftar klub
tersukses di Inggris dengan total raihan 16 trofi.
City baru 3 kali menjuarai liga Inggris yaitu di musim 1936/37, 1967/68, dan 2011/12.
City baru 3 kali menjuarai liga Inggris yaitu di musim 1936/37, 1967/68, dan 2011/12.
Posisi United saat City menjadi juara liga:
1936/37 = United menempati peringkat 21 dari 22
klub dan terdegradasi.
1967/68 = United menjadi runner-up, kalah 2 poin
dari City.
2011/12 = United menjadi runner-up, hanya kalah selisih gol.
2011/12 = United menjadi runner-up, hanya kalah selisih gol.
City telah 5 kali memenangi FA Cup, terakhir kali pada 2010/11 lalu
dengan mengalahkan Stoke City 1-0 di final. Saat itu trofi tersebut menjadi trofi pertama yang bisa dimenangi City sejak 35 tahun terakhir.
Di ajang League Cup, City telah 3 kali juara di musim 1969/70, 1975/76, dan yang terkini di musim 2013/14.
Di Eropa, prestasi terbaik City adalah saat menjuarai juara Cup Winners'
Cup 1969/70. Di final saat itu mereka mengalahkan klub asal Polandia,
Gornik Zabrze 2-1.
Sementara itu, musim 2011/12 menjadi musim yang bersejarah bagi City karena untuk pertama kalinya mereka berhasil tampil di Liga Champions setelah sebelumnya menempati peringkat 3 di musim 2010/11.
Sementara itu, musim 2011/12 menjadi musim yang bersejarah bagi City karena untuk pertama kalinya mereka berhasil tampil di Liga Champions setelah sebelumnya menempati peringkat 3 di musim 2010/11.
Beberapa catatan menarik lain dari City di
antaranya adalah City menjadi satu-satunya juara liga Inggris (1936/37) yang
langsung terdegradasi di musim berikutnya (1937/38), serta City menjadi
satu-satunya klub yang mencetak 100 gol lebih (104 gol) dan juga kebobolan 100
gol dalam satu musim (1957/58).
UNITED LINK
19. Ernest Mangnall tercatat pernah menjadi manajer City
dan United. Mangnall terlebih dahulu menjadi manajer United pada 1903-1912 dan
berhasil mempersembahkan 5 gelar (2 gelar liga, 1 FA Cup, 2 Charity Shield),
kemudian Mangnall pindah ke City dan menjadi manajer pada 1912-1924 namun hanya
mampu mengantar City menjadi runner-up liga di musim 1920/21.
Selain Mangnall tercatat juga nama Mark Hughes yang
mempunyai kaitan dengan kedua klub. Hughes menjadi pemain United dalam 2 periode
(1983-1986 dan 1988-1995) dan kemudian menjadi manajer City pada 2008-2009.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar