Sabtu, 28 Desember 2013

KENAPA KITA SEHARUSNYA MEMBENCI NORWICH CITY





By: Terry Christian


Fans United sekarang mungkin akan heran membaca tulisan ini, tapi penting bagi saya untuk mengingatkan kalian semua tentang sebuah rivalitas di masa lalu. Musim 1974/75, saat United terpuruk dan berjuang di Divisi Dua, adalah masa dimana Norwich City pernah lebih dibenci ketimbang Liverpool dan Manchester City.


Setelah untuk pertama kalinya harus terdegradasi dalam 37 tahun, fans United di musim itu terhenyak dan tidak habis pikir bagaimana mungkin Liga Inggris (First Division) bisa berlangsung tanpa kehadiran Manchester United didalamnya. Well, salah satu faktor terpuruknya United kala itu adalah karena begitu tumpulnya lini depan dengan tidak adanya satu pun sosok striker tajam di dalam tim. Brian Kidd dilepas, Ted MacDougall yang gagal dijual, dan bahkan Denis Law hijrah ke Manchester City dengan status bebas transfer. Dalam mengarungi musim 1974/75, United memakai skuat muda yang meskipun begitu beberapa diantaranya terlalu bagus untuk hanya bermain di Divisi Dua. Kita akhirnya membeli Stuart Pearson, seorang pencetak gol ulung dari Hull City seharga 200.000 Pounds.


Perjalanan United terlihat mulus di awal Divisi Dua dengan melibas semua lawan, hasil terburuk hanyalah imbang 1-1 saat tandang ke West Brom. Setelah rangkaian hasil bagus tersebut, United akhirnya menelan kekalahan pertama, dan itu terjadi di Carrow Road, kandang Norwich City. Mereka bukan hanya menang 2-0, tapi juga menorehkan luka mendalam karena gol dicetak oleh Ted MacDougall, mantan striker United yang dijual karena dianggap gagal. Dari semua pembelian terburuk United di era itu, sebenarnya Ted MacDougall tidaklah buruk-buruk amat, dia mencetak 5 gol dalam 18 pertandingan bersama United, tetapi jelas terlihat bahwa kualitasnya tidak memenuhi standar United.


MacDougall dibeli dari tim Divisi Tiga Bournemouth dengan harga 195.000 Pounds. Manajer United saat itu, Frank O'Farrell, tertarik memboyongnya setelah melihat rekor golnya yang fantastis di Bournemouth. Sayang, MacDougall gagal menunjukkan kualitasnya dan terlihat tidak pantas berseragam United. Saya pikir saat itu MacDougall adalah satu-satunya pemain yang tidak disukai fans. Tommy Docherty yang menjadi pengganti Frank O'Farrell tampak sependapat dengan fans dan lantas menjual MacDougall ke West Ham, dimana West Ham kemudian membuangnya ke Norwich.

Setelah kalah dari Norwich, United kembali melanjutkan tren positif di liga. Di ajang League Cup, United juga terus melaju dengan menyingkirkan lawan-lawan dari First Division seperti Burnley, Middlesbrough, dan Manchester City yang saat itu menjadi tim papan atas. United berhasil melaju ke semifinal dan lawan yang harus dihadapi adalah.....Norwich City, dari sinilah kebencian pada The Canaries memuncak.


Semifinal pertama digelar di Old Trafford dalam sebuah malam yang basah dan berangin. Sekitar 58.000 fans United berjejal di tribun, atmosfernya begitu menggetarkan. Norwich unggul lebih dulu dan striker andalan United saat itu, Stuart Pearson, harus keluar karena cedera. Keadaan mulai mengkhawatirkan, kiper Norwich Kevin Keelan bermain sangat luar biasa dan begitu banyak peluang emas United bisa dimentahkan. Stretford End mulai meneriakkan chant "We all fucking hate Norwich!"

United terus menekan Norwich dan kemudian berbalik unggul 2-1 lewat dua gol Lou Macari. Old Trafford bergemuruh, fans bersorak sambil bernyanyi "Wemberley! Wemberley!". Tapi saat pertandingan memasuki menit akhir, Norwich ternyata mampu menyamakan kedudukan menjadi 2-2 dan pencetak gol krusial tersebut adalah.....Ted MacDougall. Fans terdiam dan pulang dengan perasaan benci yang teramat sangat pada MacDougall dan juga Norwich.


Minggu berikutnya dalam semifinal kedua di Carrow Road, Norwich berhasil menang 1-0 untuk kemudian lolos ke final, mengubur mimpi United untuk bisa meraih trofi di musim itu. Well, United pada akhirnya memang berhasil menjuarai Divisi Dua untuk kembali berlaga di First Division, tapi rasa kesal yang mendalam tetap dirasakan fans karena dalam pertemuan dengan Norwich di liga United kembali gagal menang. Jadi dalam total 4 pertandingan melawan Norwich di musim itu, United tidak pernah menang. Tim ini benar-benar menjadi mimpi buruk United. Kami begitu membenci mereka saat itu. We all fucking hate Norwich.



Kini Norwich memang bukan tandingan United, namun setiap bertemu mereka selalu ada perasaan khusus dan kepuasan tersendiri dalam hati saya jika kita berhasil memukul mereka mengingat apa yang saya --dan fans seangkatan saya-- rasakan di masa lalu.

Sekarang kalian tahu bahwa pernah ada rivalitas antara United dan Norwich.

We all fucking hate Norwich and we should still hate Norwich!


Follow: @terrychristian

Tidak ada komentar:

Posting Komentar